INI KITA(2015)

  • 0
INI KITA

Semua berawal pada bulan Januari,2015. Hidup mereka berubah 180° dari biasanya. Mereka datang dari tempat yang jauh. Bukan jauh lagi tapi sangat jauh. Dari Malang ada Widi,Egy,Tegar,dan Zenddy. Mereka berangkat dari Malang jam 7 malam dan sampai disini pagi hari. Mereka hanya diantar gurunya sampai ke terminal Malang. Kurang kasian gimana coba?. Mereka bakal mulai hidup di kota lain hanya untuk prakerin. Mulai hidup jauh dari orang tua dan tidak pulang lagi 5 bulan kedepan. Bukankah ini keputusan yang extreme? Hidup jauh dari orang tua,jauh dari orang terkasih dan tidak bertemu untuk waktu yang sangat lama. Bukan hal mudah memutuskan hal seperti itu. Di Jogja ini mereka sendirian dan tanpa kenalan. Bukankah itu sangat sulit untuk remaja seusia SMK kelas 2?. Saat sampai di Jogja mereka belum dapat kos. Mereka duduk di depan masjid utara Akakom. Dan ada orang yang bertanya pada pada mereka. Setelah itu mereka ditawari kos. Dan akhirnya mereka temukan rumah sementara mereka di Jogja.
            Dari Ponorogo, Willy yang cowok sendiri dan 3 teman ceweknya Vivi,Iza,dan Riana. Mereka sangat dekat. Meskipun beda tempat kos. Vivi,Riana dan Iza satu kamar kos, kosnya di selatan Akakom. Mereka kesini diantar orang tua. Dan yang jelas mereka disini tidak pulang selama 3 bulan pkl karena jarak yang lumayan jauh dan transportasi ke Ponorogo cukup membingungkan.

            Masih dengan pengalaman datang yang sama, dari Lamongan ada Brian,Irfan,Danu,dan Jaka. Pacitan dengan personel Hanggar,Etika,Yuan,Aji,Herlangga,Ashar dan Weldy. kemudian Tembarak dengan team Lala,Feni,Wido dan Zella. Dari Salaman ada Riski,Nungki,Andy,Sandy dan Kafi. Selain itu ada juga yang datangnya belakangan Giritontro keren dengan personel Vita,Rijal,Febri dan Nur.Dulu sebelum kesini untuk pkl mereka sudah 2 kali kesini, yangpertama survey temapat dan yang kedua kirim surat. Dari banyak siswa pkl yang mengurus sendiri pklnya hanya anak Giritontro. Mereka memulai perjalanan ke Yogya pertama kali diantar mobil dan yang kedua sendiri, padahal mereka tidak tahu pasti lokasi dari Akakom. Niat mereka mengantar surat sambil mencari kos. Panas-panas turun dari halte Janti, jalan terus padahal belum tahu pasti lokasinya. Modal nekat. Sampai disini mereka hanya dicuekin oleh Pak Kuindra. Setelah itu, 31 January mereka mulai hidup di Yogya. Masih ada lagi , yang ni paling jauh. Dari Ambon lho, ada Greace,Andre,Chika,Riny,Juan,Erich,dan Jeko.
            Banyak hal yang membedakan mereka, mulai dari bahasa,logat,agama,dan jurusan. Tapi yang sekarang terlihat sekali perbedaan adalah di jurusan. Mereka lebih sering membaur yang sama jurusannya. Sedangkan  untuk yang lain jurusan agak sulit.Apalagi kalau yang laki-laki dan perempuan membaurnya juga susah karena  beda ruang dan ketemunya hanya pas presentasi saja.
            1 bulan kemudian diadakan game, memang cukup telat. Tapi setidaknya itu sudah membuat hati dan pikiran mereka fun lagi. Pembimbing mereka,Pak Kuindra memang sangat sibuk makanya jarang di Akakom. Yang mengesankan bagi mereka adalah saat bulan Februari minggu kedua. Anak Giritontro 2 minggu baru disana juga ikut-ikutan kena semprot. Karena anak-anak ada yang telat dan dimarahi oleh Bu Indra. Pak Kuindra yang saat itu ada di luar kota tidak tahu, tahu-tahu waktu ke Akakom diberitahu kalau anak pkl ada yang telatan, jadi Pak Kuindra marah-marah. Memang tidak bisa dipungkiri disini kita diajarkan kedisiplinan. Hal pertama dan dasar yang diterapkan adalah kedisiplinan terhadap waktu.
            Banyak hal yang membuat anak-anak takut pada Pak Kuindra. Pertama, galaknya. Kedua, kritikannya. Tapi dari semua itu dapat disimpulkan kalau Pak Kuindra tidak pernah menelantarkan anak pkl. Meskipun Pak Kuindra banyak kerjaan , beliau selalu menyempatkan untuk sekedar menengok tingkah polah anak pkl di ruang atas. Sikap pembimbing disana tegas bahkan awalnya bisa dikatakan sangat keras. Mulai dari sedikit sedikit kena marah dan lain lain. Tapi seiring berjalannya waktu,banyak diantaranya mereka sadar apa yang dilakukan pembimbing terhadap mereka itu sangat berguna bagi mereka kedepannya.Ciri khas dari Pak Kuindra suka memakai kemeja pendek walaupun kemeja yang digunakan panjang tapi tetap di lipat. Yang disuka dari pembimbing yaitu sikap humoris ketika santai dan serius ketika serius juga. Pak Kuindra juga sering mentrakir mereka.
            Membicarakan Pak Kuindra tidak lengkap rasanya kalau tidak disangkut pautkan dengan presentasi yang membuat jantung deg – degan,datangnya tiba-tiba seperti jalangkung,dan hal inilah yang mengajarkan mereka untuk selalu belajar. Kalau Selasa tidak presentasi berarti Rabu kalau tidak Rabu berarti Jum’at. Anak pkl harus selalu belajar dan dituntut siap presentasi. Yang jelas presentasi acak yang diterapkan sudah membentuk mereka jadi anak-anak yang siap presentasi dan suka belajar meskipun hanya membuka laptop lalu membaca materi sekilas. .Kedisiplinan dalam mengerjakan tugas-tugas, keberanian dalam menghadapi situasi yang amat berbahaya menantang adrenalin dan dapat membuat tubuh menjadi gemetar yaitu presentasi didepan banyak teman. Memang terlalu berlebijan mereka ini dalam menghadapi presentasi, tapi overall mereka luar biasa.
            Selain Pak Kuindra ada juga mentor dari mahasiswa, seperti Kak Dirga,Kak Yasin,Kak Sigit,Kak Budi dan kawan-kawannya dari HMJ TK. Semuanya baik meskipun kadang Kak Budi sangat sentiment, suka marah-marahsendiri dan suka berat sebelah.Banyak inspirasi dan juga ilmu yang diajarkan mereka. Banyak hal baru yang mereka berikan.
            Di Akakom , semua terasa berbeda. Anak-anak pkl mendapatkan dirinya sendiri. Mekipun ada juga yang tidak jelas. Wajarlah setiap ada 10 anak pasti 1 diantaranya ada yang mlenceng. Banyak hal yang mendewasakan mereka disini. Jauh dari orang tua juga mempengaruhi mental mereka. Dan juga pergalaulan yang mempengaruhi pola hidup mereka.
            Perubahan fisik dan mental. Yang makan banyak tambah gemuk dan yang kurang makan jadi kurus. Yang dulu kusam sekarang bersinar(kulitnya.. hehe). Hal lain yang terjadi disini mereka menjalin persahabatan ditengah terbatasnya ruang dan waktu. Mereka tidak lagi bisa memilih , semua jadi sahabat. Persahabatan yang terjalin antara mereka bukan hal yang didapat dengan mudah. Mereka harus mengetahui karakter masing-masing meskipun kadang ada satu orang yang tidak jelas karakternya. Banyak hal yang terjadi pada mereka,Lala yang dulunya paling tidak PD kalau presentasi sekarang jadi ketagihan presentasi,Yuan yang paling sering dibully karena lingkaran mawar melon. Padahal yang ngasih dua benda itu saja nggak pernah dibuli. Dan sekarang 2 tersangka mawar melon juga sudah punya pacar.Kasian Yuan kalo kena bully terus. Ketika mereka selalu bersama dalam satu ruangan saling canda tawa, bully-bullyan, saling serius, saling tegang, itulah kebersamaan yang tak terlupakan.
            Persahabtan mereka sempat diuji saat ada masalah diantara anak Pacitan dan juga anak Ponorogo. Mereka salah faham. Yuan,Etika,dan Hanggar merasa sakit hati atas perlakuan Iza. Persahabatan yang selam ini dibangun tiba-tiba retak, meski di bibir anak Pacitan memaafkan tapi dalam lubuk hati mereka masih tersisa kekecewaan yang mendalam. Mereka kembali seperti dulu, bersahabat lagi. Dan mulai dari nol lagi.
            Ruang dan waktu yang menyatukan hati mereka. Vita,Yuan,Lala,Greace,Zella dan Febri sudah seperti komplotan tak terpisahkan. Apalagi kalau sudah narsis kalau belum capek ya gak berhenti.  Kalau yang jelas selalu bersama itu Vita,Greace,dan Febri. Padahal mereka tidak kompak dan tidak jelas.
            Persahabatan yang terjalin selanjutnya , ada Egy,Riski,Brian,Irfan,Jaka,Danu,Zend,Kun,dan Widi. Cowok-cowok ini sangat dekat.  Saling menginap di kos teman,makan bersama,membully,bercanda dan banyak hal mereka lakukan bersama-sama. Persahabatan selanjutnya ada Iza,Riana,Wido,Feny,Grace,Riny dan Chika 2 hari mereka tidur bersama,masak bersama,sepedaan dan banyak hal. Chika suka masak jadi masaknya bersama-sama. Sebenarnya masih banyak persahabatan yang terjalin disini bahkan ada juga yang lebih dari sahabat. Pada intinya mereka semua bersahabat sangat baik.
Hanya di Akakom ini mereka merasakan manis dan pahitnya persahabatan. Membangun persahabatan yang singkat dan mengahargai perbedaan.Kebersamaan yang terjalin selama ini, hanya sebentar sekali. Hanya 3 bulan saja mereka dipertemukan dan akhirnya dipisahkan untuk waktu yang lama entah bisa bertemu atau tidak. Menangis adalah satu-satunya cara untuk mengungkapkan rasa sayang dan rindu. Sebuah kata pertemuan yang akan berakhir dengan kata perpisahan dengan terpaksa harus dijalani dan diikhlaskan.1 hal yang sama-sama mereka harapkan adalah pertemuan kedua mereka.
            Kapan tempat ini akan mempertemukan mereka kembali belum jelas. Tapi diantara banyak persahabatan yang terjalin ini adalah persahabatan paling manis. Banyak hal yang akan dirindukan disini. Mulai dari pembimbing,tempat,sahabat,presentasi,tugas,dan banyak lagi. Semua terangkum menjadi kisah manis persahabatan berbatas waktu. Kalaupun ribuan kilometer jalanan telah memisahkan mereka tapi setidaknya beberapa kilometer jalan sudah mereka tempuh bersama dan mereka akan tetap mengenang masa indah disini. Banyak pelajaran,pengalaman,dan kehangatan tercipta diantara mereka. Besar harapan mereka untuk bertemu lagi. Akan banyak cerita dari sini. Cerita persahabatan inilah yang akan terkenang dan terus menyisakan air mata kerinduan. Senyum dan tawa mereka memang masih terlihat dalam frame foto tapi tak akan sehangat ketika mereka bersama.

TERIMA KASIH TUHAN YANG MEMBERIKAN KESEMPATAN KAMI UNTUK BERTEMU
TERIMA KASIH BU INDRA DAN PAK KUINDRA TANPA KALIAN KAMI TIDAK AKAN SEPERTI INI
TERIMA KASIH SAHABAT YANG TELAH MEMBERIKAN KENANGAN MANIS INI
TERIMA KASIH AKAKOM YANG MEMPERTEMUKAN KITA

                        -INI KITA (2015)-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar